standar batasan dalam merencanakan tower

Salah satu gedung yang memakai struktur

baja merupakan tower penyiar. Tower penyiar yang

dipakai dengan cara biasa bisa digolongkan ke dalam :

1) Self- Supporting Menara, merupakan tower yang

mempunyai pola batang yang disusun serta disambung

alhasil membuat bagan yang berdiri sendiri

tanpa terdapatnya sumbangan yang lain.

2) Guyed Menara, merupakan tipe tower yang disokong

baca juga : RISIKO K3 PADA PROYEK TOWER TRANSMISI

Arsitektur GSM

10 Tipe Besi untuk Konstruksi serta Kegunaannya

dengan kabel- kabel yang diangkurkan pada

alas tanah, tower ini disusun atas pola

batang serupa perihalnya dengan self- supporting menara,

hendak namun tipe guyed menara mempunyai dimensi

batang yang lebih kecil.

3) Monopole, merupakan tipe tower yang cuma terdiri

dari satu batang ataupun satu pilar yang didirikan

langsung ke dalam tanah. Dari penampangnya

tower jenis monopole ini dipecah jadi 2 jenis

ialah Circular- pole serta Tapered- pole

2. 2. Pembebanan

baca juga ; Persyaratan SLF Bangunan Gedung, Jasa SLF

Dalam pembebanan tower terdapat 3 tipe beban

yang diperhtiungkan ialah bobot mati, bobot hidup

serta bobot angin. Bobot mati terdiri dari berat sendiri

tower, berat antenna, berat tangga serta bordes.

Bobot sendiri tower merupakan berat yang tergantung

dari tipe profil yang dipakai dalam perencanaan

bentuk tower itu. Berat ini dengan cara otomatis

hendak dihitung sendiri dalam program tolong SAP2000.

Bobot mati bonus pada tower berbentuk tangga dan

bobot antenna.

baca juga ; Metode Pemasangan Dak keraton

Bobot hidup yang diperhitungkan adalah

bobot orang yang bertugas bagus yang terdapat pada

tangga serta bordes. Bobot hidup buat tangga menara

wajib sanggup menahan 2 bobot 250 pounds( 110 kilogram)

( EIA atau TIA).

Bobot Angin, pemograman bobot angin pada

tower ini diolah jadi kecekatan angin periode

balik 50 tahunan, informasi angin didapat dari Kantor

BMKG area Palembang. Bagi EIA atau TIA- 222-

F- 1996, bobot angin dihitung kepada 2 jenis;

ialah angin yang menerpa bentuk serta angin yang

menerpa antenna.

baca juga : 8 Perbandingan KPR Bantuan serta Non- Subsidi, Pahami Saat sebelum Beli Rumah!

1)

1) Beban Angin pada Struktur Menara
Perhitungan beban angin pada menara menurut
standar EIA/TIA-222-F adalah:
 =   ℎ  (
 + ∑ (
  ) (1)
 ≤ 2     (2)
Keterangan:
F = gaya angin horizontal (tegak lurus panel) (N)
qz = tekanan kecepatan (Pa)
 = 0.613    
(3)
GH = gust response factor (m)
ℎ = 0.65 + . 
!

# $ %
&

$
h dalam meter (4)
CF = koefisien gaya pada struktur, untuk menara
triangular

= 3,4 
– 4.7 e + 3.4 (5)
AE = luas proyeksi efektif pada satu muka (m2
)
= *  + *+  +  ,+ (6)
AG = luas kotor dari satu panel jika penampangnya
solid, (m2
)
AF = luasan terproyeksi dari komponen bundar
struktur pada panel (m2
)
AA = luasan terproyeksi dari komponen linear pada
panel (m2
)
AR = luas terproyeksi dari komponen struktural
pada satu muka dari penampang, (m2
)
V = kecepatan dasar angin, (m/s)
h = tinggi total struktur, (m)
Kz = koefisien keterbukaan struktur
 = (ℎ
10 $ )

$
h dalam meter (7)
1.00 ≤  ≤ 2.58
e = rasio kepadatan
RR =faktor reduksi untuk komponen struktural
bundar
,+ = 0.51  + 0.57 Ket: ,+ ≤ 1.0 (8)
DF,DR = faktor arah angin komponen
datar,lingkaran
CA = koefisien gaya appurtenance linear
2) Beban Angin pada Antena
Perhitungan beban angin pada antenna parabolik
menurut EIA/TIA-222-F adalah sebagai berikut:
 =
     ℎ  4
(9)
5 =
5     ℎ  4
(1
0)
6 =
7   *    ℎ  4
(1
1)
Keterangan:
Fa = Gaya aksial, (lb)
Fs = Gaya samping, (lb)
M = Momen Puntir, (ft-lb)
Ca = Koefisien gaya aksial sejajar antenna
Cm = Koefisien beban angin untuk gaya
momenik
Cs = Koefisien gaya aksial tegak lurus antenna
V = kecepatan angin, (mph)
A = luas terproyeksi normal dari antenna, (ft2
)
D = diameter antenna, (ft)
Kz = koefisien keterbukaan struktur
 = (ℎ
33 $ )

$
dalam ft
(12)

2. 3. Pondasi

Pondasi merupakan sesuatu bagian dari konstruksi

gedung yang bekerja menaruh gedung dan

melanjutkan bobot gedung atas( upper

structure atau luar biasa structure) ke bawah tanah yang cukup

kokoh buat mendukungnya( Ir, Rudy Gunawan, 1991).

 

Leave a Comment