Audit DED: Sebelum Lelang atau Setelah Tender?

Table of Contents

Dalam setiap proyek konstruksi, Detail Engineering Design (DED) berfungsi sebagai peta teknis utama yang mengarahkan pelaksanaan lapangan. Namun, banyak pemilik proyek, konsultan, maupun penyedia jasa konstruksi sering kali mempertanyakan: kapan waktu paling tepat untuk melakukan audit DED? Apakah sebelum proses lelang atau setelah tender berlangsung?

Artikel ini akan membahas waktu ideal untuk melakukan audit DED, lengkap dengan alasan teknis dan praktis yang mendasarinya.

Apa Itu Audit DED?

Sebelum menentukan waktu pelaksanaannya, mari pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan audit DED.

Audit DED merupakan proses evaluasi terhadap dokumen perencanaan teknis, yang meliputi:

Gambar kerja dan perhitungan struktur,
Spesifikasi teknis,
Estimasi biaya (RAB),
Dan kelengkapan lainnya.

Melalui audit ini, pemilik proyek bisa:

Memastikan desain sesuai dengan standar teknis,
Menghindari konflik di tahap pelaksanaan,
Menjamin efisiensi biaya serta keakuratan volume pekerjaan.

Lakukan Audit DED Sebelum Lelang: Ini Alasannya

1. Mencegah Gagal Tender

Melakukan audit DED sebelum dokumen dilelangkan akan membantu Anda mengurangi risiko revisi besar di tengah proses tender. Ketika dokumen sudah tervalidasi, peserta tender merasa lebih yakin dan percaya terhadap kejelasan proyek yang ditawarkan.

Audit ini membantu pemilik proyek:

Menyajikan dokumen lelang yang rapi dan akurat,
Mengurangi risiko pembatalan tender akibat data yang salah atau rancu.

2. Menghindari Klaim dan Addendum Berlebih

Saat Anda sudah melakukan audit sejak awal, kontraktor akan menerima ruang lingkup kerja yang jelas. Hasilnya, potensi klaim biaya tambahan atau addendum bisa ditekan secara signifikan.

Audit sejak dini juga akan:

Menetapkan volume pekerjaan yang terukur,
Mempercepat proses pelaksanaan karena tidak banyak revisi.

3. Menyelaraskan Desain dan Anggaran

Perencana sering kali menyusun audit DED tanpa melihat kembali realitas anggaran. Dengan audit sebelum lelang, Anda bisa menyelaraskan estimasi biaya dengan kondisi aktual dan target proyek.

Langkah ini sangat membantu agar tender dapat:

Menawarkan angka yang rasional,
Menarik penyedia jasa berkualitas tanpa melewati batas biaya.

Risiko Jika Audit Dilakukan Setelah Tender

Beberapa proyek memilih melakukan DED setelah tender, meskipun opsi ini membawa sejumlah risiko.

Kelemahan audit pasca-tender:

Revisi desain bisa menyebabkan negosiasi ulang harga.
Pelaksanaan proyek bisa tertunda karena dokumen harus diperbarui.
Ketidaksepahaman antara perencana dan pelaksana bisa menimbulkan konflik baru.

Namun, untuk proyek kecil atau kondisi mendesak, audit setelah tender mungkin menjadi alternatif terakhir. Meski demikian, pendekatan ini tetap kurang ideal untuk menjaga kualitas dan efisiensi proyek.

Kapan Waktu Paling Ideal?

Perencana sebaiknya menyelesaikan dokumen teknis terlebih dahulu, lalu Anda bisa melakukan audit DED sebelum dokumen masuk ke tahap lelang. Pada saat itu, Anda masih memiliki ruang untuk melakukan koreksi tanpa mengganggu proses pengadaan.

Audit ini bisa Anda lakukan melalui:

Tim internal teknis,
Konsultan pengawas independen,
Atau pihak ketiga yang berpengalaman di bidang teknik dan konstruksi.

Penutup: Audit DED adalah Strategi, Bukan Formalitas

Audit DED bukan sekadar formalitas administrasi. Langkah ini merupakan strategi penting untuk menghindari kerugian akibat revisi teknis, biaya membengkak, dan waktu pelaksanaan yang mundur.

Dengan melakukan audit sebelum lelang, Anda:

Menyiapkan dokumen teknis yang matang,
Menjaga kepercayaan penyedia jasa,
Dan meningkatkan efisiensi proyek secara keseluruhan.

Jika Anda sedang menyiapkan proyek konstruksi berskala besar, pastikan DED masuk dalam daftar prioritas Anda sebelum menyebarkan dokumen lelang. Anda dapat menjaga proyek tetap berjalan sesuai jadwal dan anggaran dengan mengambil langkah yang tepat ini.

KONSULTASI GRATIS DENGAN KAIZEN KONSULTAN SEKARANG!