DED Bermasalah: Tanggung Jawab Konsultan Perencana
Dalam dunia konstruksi, Detail Engineering Design (DED) memegang peran penting. Dokumen ini menjadi acuan utama dalam setiap tahapan proyek, mulai dari proses tender hingga pelaksanaan di lapangan. Namun, apa yang terjadi jika DED ternyata bermasalah? Siapa yang seharusnya bertanggung jawab?
Untuk menjawabnya, kita perlu memahami secara menyeluruh tanggung jawab konsultan perencana, serta langkah yang perlu diambil berdasarkan regulasi dan praktik terbaik di industri konstruksi.
Apa Itu DED dan Mengapa Penting?
DED atau Detail Engineering Design merupakan hasil akhir dari proses perencanaan teknis proyek. Dokumen ini memuat rincian desain arsitektur, struktur, serta sistem MEP (mekanikal, elektrikal, dan plumbing). Di dalamnya tercantum gambar kerja, spesifikasi material, dan perhitungan teknis.
Ketika terjadi kesalahan dalam DED, dampaknya bisa sangat serius. Beberapa risiko yang mungkin timbul antara lain:
-
Perubahan desain saat proyek berjalan
-
Pembengkakan biaya (cost overrun)
-
Keterlambatan penyelesaian proyek
-
Konflik antar-disiplin atau antar-kontraktor
Oleh karena itu, para pelaku proyek wajib memastikan bahwa DED disusun dengan akurat dan dapat diandalkan.
Baca selengkapnya: Audit DED Proyek: Pengertian dan Tujuannya dalam Infrastruktur
Siapa yang Bertanggung Jawab Jika DED Bermasalah?
Secara umum, konsultan perencana bertanggung jawab penuh atas isi dokumen DED. Kontrak kerja dan regulasi seperti UU Jasa Konstruksi juga memperjelas tanggung jawab tersebut.
1. Konsultan Perencana Bertanggung Jawab Secara Teknis
Ketika terjadi kesalahan, misalnya perhitungan struktur yang keliru atau pemilihan material yang tidak sesuai standar, konsultan perencana harus:
-
Melakukan revisi DED tanpa mengenakan biaya tambahan
-
Menyediakan klarifikasi teknis secara langsung
-
Mengganti kerugian yang timbul akibat kesalahan desain (sesuai kontrak)
2. Pemilik Proyek Tidak Bisa Lepas Tangan
Meski tanggung jawab utama ada pada konsultan, pemilik proyek juga punya andil besar. Mereka perlu:
-
Meninjau dan mengevaluasi DED secara menyeluruh
-
Menunjuk auditor teknis independen bila diperlukan
-
Mencatat seluruh komunikasi dan revisi yang disepakati bersama konsultan
Langkah-langkah ini membantu pemilik proyek menjaga kualitas dokumen sejak awal.
3. Kontraktor Dapat Terkena Imbas
Meskipun kontraktor tidak menyusun DED Bermasalah, mereka tetap bisa terdampak. Misalnya:
-
Menghentikan pekerjaan karena konflik desain
-
Mengalami pemborosan waktu dan biaya
-
Terlibat dalam perselisihan hukum akibat desain yang bermasalah
Untuk itu, kontraktor sebaiknya menyuarakan temuan teknis sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan.
Contoh Nyata DED Bermasalah
Beberapa contoh umum masalah DED yang sering terjadi di lapangan antara lain:
-
Konsultan menyusun desain struktur tanpa mempertimbangkan kondisi tanah, sehingga bangunan mengalami retakan
-
Perencana menentukan tinggi plafon yang tidak sesuai dengan fungsi ruang
-
Tim MEP gagal menyelaraskan desain antar-disiplin, yang menyebabkan instalasi saling bertabrakan dan perlu diperbaiki
Sebenarnya, tim proyek bisa mencegah semua masalah ini dengan melakukan audit teknis secara menyeluruh sebelum pelaksanaan dimulai.
Baca juga: Regulasi dan Standar Nasional dalam Detail Engineering Design (DED)
Langkah Penanganan Saat DED Bermasalah
Ketika tim proyek menemukan kesalahan pada DED, berikut ini beberapa langkah yang bisa mereka lakukan:
1. Libatkan Tim Evaluasi Independen
Pemilik proyek dapat membentuk tim teknis untuk mengevaluasi kesalahan. Tim ini membantu memastikan apakah sumber kesalahan berasal dari desain atau pelaksanaan.
2. Ajukan Klaim Ganti Rugi
Jika evaluasi menunjukkan bahwa konsultan melakukan kesalahan, maka pemilik proyek berhak mengajukan klaim. Ganti rugi bisa berbentuk diskon jasa atau penggantian biaya, sesuai isi kontrak.
3. Manfaatkan Asuransi Tanggung Gugat
Konsultan profesional biasanya memiliki asuransi Professional Indemnity Insurance. Asuransi ini akan menanggung kerugian klien akibat kesalahan teknis dalam desain.
Cara Mencegah DED Bermasalah
Lebih baik mencegah daripada memperbaiki. Untuk itu, tim proyek sebaiknya melakukan beberapa hal berikut:
-
Melibatkan pengawas teknis saat meninjau DED
-
Mengadakan design coordination meeting antara arsitek, struktur, dan MEP
-
Menggunakan teknologi BIM (Building Information Modeling) untuk mendeteksi tabrakan desain
-
Melakukan audit teknis secara menyeluruh sebelum proyek dilelang atau dimulai
Dengan langkah-langkah ini, tim proyek bisa menghindari risiko besar akibat kesalahan desain.
Kesimpulan
DED yang bermasalah dapat mengganggu kelancaran dan keberhasilan proyek secara keseluruhan. Konsultan perencana bertanggung jawab atas isi dokumen teknis, namun pemilik proyek dan kontraktor juga harus aktif menjaga kualitas desain.
Dengan koordinasi yang baik, audit teknis yang menyeluruh, dan komunikasi terbuka, seluruh pihak dapat meminimalkan risiko sejak awal dan memastikan proyek berjalan sesuai rencana.
KONSULTASI GRATIS DENGAN KAIZEN KONSULTAN SEKARANG!