Perbedaan Audit SLF untuk Bangunan Baru dan Bangunan Lama
Audit Sertifikat Laik Fungsi memegang peran penting dalam menentukan apakah sebuah bangunan layak untuk digunakan. Baik bangunan baru yang baru saja selesai dibangun, maupun bangunan lama yang sudah berdiri bertahun-tahun, keduanya tetap harus melalui proses audit SLF untuk mendapatkan legalitas operasional.
Namun, proses audit SLF untuk bangunan baru tidaklah sama dengan bangunan lama. Auditor menerapkan pendekatan yang berbeda, baik dari sisi teknis, administratif, maupun evaluasi fungsional. Dalam artikel ini, Anda akan memahami secara menyeluruh perbedaan antara audit SLF bangunan baru dan bangunan lama dengan penjelasan yang mudah dipahami.
Baca juga: Audit Bangunan untuk SLF: Apa yang Harus Diperiksa?
Apa Itu Audit SLF?
Audit SLF merupakan proses evaluasi teknis yang dilakukan oleh tenaga ahli bersertifikat. Mereka menilai apakah sebuah bangunan telah memenuhi standar keselamatan, kesehatan, kenyamanan, serta kemudahan akses sesuai regulasi yang berlaku.
Pemerintah mewajibkan pemilik bangunan untuk melakukan audit SLF dalam beberapa kondisi berikut:
-
Saat ingin mengoperasikan bangunan baru
-
Ketika bangunan lama belum memiliki SLF
-
Saat masa berlaku SLF habis (setiap 5 atau 10 tahun, tergantung kategori bangunan)
Baca juga: Tips Mempercepat Proses Sertifikasi Laik Fungsi untuk Proyek Konstruksi Baru
1. Perbedaan Audit SLF | Kondisi Fisik Bangunan
Bangunan Baru
Kondisi bangunan baru umumnya masih optimal. Auditor biasanya menemukan struktur, instalasi, dan utilitas yang masih sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi teknis.
Fokus audit: Auditor mencocokkan hasil konstruksi dengan dokumen perencanaan (DED) dan memastikan semua bagian bangunan memenuhi standar terbaru.
Bangunan Lama
Sebaliknya, bangunan lama sering mengalami penurunan kualitas karena usia, renovasi tak terdata, atau ketidaksesuaian dengan regulasi terkini.
Fokus audit: Tim auditor akan memeriksa kondisi aktual, mengidentifikasi potensi kerusakan struktural, serta mengevaluasi sistem MEP (mekanikal, elektrikal, plumbing) secara menyeluruh.
2. Perbedaan Audit SLF | Dokumentasi dan Administrasi
Bangunan Baru
Umumnya, pengembang atau pemilik bangunan baru sudah menyiapkan seluruh dokumen penting seperti IMB/PBG, DED, as-built drawing, hingga laporan pengawasan proyek. Auditor dapat memverifikasi data dengan cepat karena semua dokumen tersedia dan lengkap.
Bangunan Lama
Sebaliknya, banyak pemilik bangunan lama tidak memiliki dokumen pendukung yang lengkap. Hal ini membuat auditor harus melakukan survei tambahan dan pengukuran ulang untuk mengisi kekosongan data teknis.
3. Perbedaan Audit SLF | Standar Teknis yang Digunakan
Bangunan Baru
Auditor menilai bangunan baru berdasarkan regulasi terbaru. Jika pelaksana konstruksi mengikuti standar tersebut sejak awal, maka proses verifikasi menjadi lebih mudah.
Bangunan Lama
Karena regulasi terus berkembang, banyak bangunan lama yang tidak lagi memenuhi standar saat ini. Oleh karena itu, auditor sering merekomendasikan penyesuaian teknis atau renovasi agar bangunan tersebut tetap aman digunakan.
4. Perbedaan Audit SLF | Waktu dan Biaya Audit
Bangunan Baru
Proses audit berjalan lebih cepat karena auditor hanya perlu membandingkan kondisi bangunan dengan dokumen rencana. Biaya pun lebih terkendali karena risiko temuan relatif rendah.
Bangunan Lama
Audit pada bangunan lama memakan waktu lebih lama. Jika auditor menemukan kerusakan, pemilik perlu melakukan perbaikan sebelum SLF bisa terbit. Kondisi ini juga dapat menambah biaya audit secara keseluruhan.
5. Perbedaan Audit SLF | Risiko Temuan Audit
Bangunan Baru
Selama konstruksi berjalan sesuai prosedur, auditor jarang menemukan masalah serius. Auditor hanya memvalidasi kondisi fisik sesuai rencana teknis.
Bangunan Lama
Sebaliknya, audit bangunan lama sering menemukan masalah seperti struktur yang melemah, sistem kebakaran yang tidak aktif, atau jalur evakuasi yang tidak tersedia. Pemilik harus segera memperbaiki masalah tersebut jika ingin memperoleh SLF.
Kesimpulan
Audit SLF tidak hanya merupakan kewajiban administratif, tetapi juga langkah penting untuk memastikan bangunan aman dan layak fungsi. Bangunan baru membutuhkan verifikasi kesesuaian teknis, sedangkan bangunan lama membutuhkan evaluasi menyeluruh dan mungkin tindakan korektif.
Pemilik bangunan dapat menyiapkan dokumen, menyusun perencanaan, dan melakukan perbaikan sejak awal setelah memahami perbedaan ini. Pendekatan yang tepat akan mempercepat proses audit dan memperkuat legalitas bangunan Anda.
Baca juga: Peran Konsultan Teknis dalam Mempercepat Penerbitan SLF
KONSULTASI GRATIS DENGAN KAIZEN KONSULTAN SEKARANG!