DED yang Salah

DED yang Salah: Konflik Lahan Akibat Desain Aspal-asalan

Desain Teknik yang Ceroboh Bisa Picu Bencana Sosial

Kasus terbaru dalam proyek pembangunan jalan menunjukkan pentingnya menyusun Dokumen Engineering Design (DED) secara benar dan matang. Di salah satu wilayah Indonesia, proyek pengaspalan justru memicu konflik antara warga dan pemerintah setempat. Masalah utamanya? Tim perancang menggunakan DED yang salah dan tidak sesuai kondisi lapangan.

Akibatnya, warga kehilangan sebagian lahan mereka. Beberapa bahkan terpaksa membongkar rumah sendiri karena pemerintah mengklaim lahan itu sebagai bagian dari proyek. Ironisnya, pemerintah tidak pernah menyosialisasikan informasi ini sebelumnya.

Baca juga: Langkah Menyusun DED yang Efektif untuk Proyek Konstruksi

Apa Itu DED dan Kenapa Penting?

DED salah atau Detail Engineering Design adalah dokumen teknis yang merinci secara mendalam rencana suatu proyek, termasuk ukuran, batas area, dan spesifikasi teknis lainnya. Dalam konteks proyek jalan, DED mencakup:

  • Lebar badan jalan

  • Bahu jalan dan drainase

  • Batas tanah yang terdampak

  • Perhitungan kebutuhan material dan struktur jalan

Tim perencana wajib memastikan akurasi setiap detail dalam dokumen ini. Bila mereka menyusunnya secara asal, maka kualitas proyek akan menurun dan masyarakat pun bisa dirugikan secara langsung.

Aspal Sudah Jadi, Masalah Baru DED yang Salah Muncul

Salah satu warga, Pak Sariman (54), mengaku kaget ketika pekerja proyek mulai menggali tanah di pekarangan rumahnya. “Katanya tanah ini masuk proyek jalan, padahal dari dulu saya punya sertifikat resmi,” ujarnya.

Pemerintah daerah berdalih bahwa lahan tersebut masuk dalam area DED salah. Namun setelah ditelusuri, ternyata desainnya mengacu pada data lama dan tidak melakukan verifikasi lapangan secara menyeluruh.

Inilah yang membuat proyek yang semestinya membangun, justru menghancurkan kepercayaan antara warga dan pemerintah.

Kelemahan Sistemik dalam Perencanaan Proyek DED yang Salah

Kasus ini bukan kali pertama terjadi. Di banyak daerah, DED sering disusun hanya berdasarkan peta atau citra satelit tanpa melibatkan survei lapangan yang detail. Minimnya partisipasi warga dalam tahap awal juga memperburuk situasi.

Beberapa kesalahan umum dalam DED salah yang sering terjadi meliputi:

  • Data topografi yang tidak akurat

  • Tidak mencantumkan batas tanah yang aktual

  • Mengabaikan keberadaan bangunan permanen

  • Tidak sinkron dengan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)

Dampak Sosial dan Hukum

Dampaknya bisa sangat luas. Selain konflik horizontal antarwarga, bisa muncul gugatan hukum terhadap pemerintah atau kontraktor. Tak sedikit juga proyek akhirnya mangkrak karena tekanan sosial yang semakin membesar.

Lebih jauh, masyarakat yang merasa dirugikan berpotensi menolak proyek infrastruktur lain di masa depan. Ini bisa menjadi hambatan besar dalam upaya percepatan pembangunan daerah.

Baca juga: Regulasi dan Standar Nasional dalam Detail Engineering Design (DED)

Solusi: Libatkan Masyarakat dan Audit DED yang Salah

Agar masalah serupa tidak terus terulang, ada beberapa langkah yang bisa diambil pada DED yang salah:

  1. Audit DED secara independen sebelum proyek berjalan.

  2. Libatkan warga sejak tahap perencanaan agar tidak ada kejutan di tengah jalan.

  3. Lakukan verifikasi lapangan menyeluruh untuk menyesuaikan data teknis dengan kondisi real.

  4. Gunakan teknologi pemetaan terkini seperti drone mapping atau LIDAR untuk hasil yang lebih presisi.

  5. Pastikan transparansi informasi melalui papan proyek dan sosialisasi terbuka.

Penutup: Infrastruktur Harus Mensejahterakan, Bukan Menyengsarakan

Proyek pembangunan jalan seharusnya membawa manfaat besar bagi warga, bukan malah merugikan mereka. Kesalahan dalam DED adalah bukti bahwa kualitas perencanaan sama pentingnya dengan pelaksanaan.

Tanpa desain yang tepat, proyek fisik sehebat apa pun bisa berujung pada ketidakadilan. Pemerintah dan kontraktor harus belajar dari kasus ini: jangan pernah remehkan pentingnya akurasi dalam setiap detail teknis.

Baca juga: Tersandung DED: Kisah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

KONSULTASI GRATIS DENGAN KAIZEN KONSULTAN SEKARANG!

DED yang Salah  DED yang Salah