Proses Audit Bangunan

Apa Output yang Dihasilkan dari Proses Audit Bangunan?

Anda telah mengambil langkah penting dengan menunjuk seorang konsultan untuk melakukan audit bangunan Anda, biasanya untuk keperluan pengurusan Sertifikat Laik Fungsi (SLF). Tim ahli telah datang, melakukan serangkaian inspeksi, pengukuran, dan pengujian. Kemudian, muncul pertanyaan berikutnya: “Setelah semua proses ini selesai, apa yang sebenarnya akan saya terima?”

Banyak pemilik properti, terutama di kota-kota seperti Depok, keliru menganggap bahwa satu-satunya hasil adalah sertifikat SLF itu sendiri. Padahal, SLF adalah hasil akhir dari proses verifikasi pemerintah. Sebelum itu, ada serangkaian dokumen teknis krusial yang konsultan hasilkan. Memahami apa output yang dihasilkan dari proses audit bangunan akan membantu Anda mengapresiasi nilai sesungguhnya dari layanan ini.

Oleh karena itu, artikel ini akan menjadi panduan lengkap Anda. Kami akan membedah tuntas tiga output atau deliverable utama yang akan Anda terima dari sebuah proses audit bangunan profesional, serta menjelaskan fungsi dan pentingnya setiap dokumen.

Baca juga : Apa Sih Layanan Audit Bangunan Itu? Ini Penjelasan Mudahnya

Lebih dari Sekadar Sertifikat: Memahami Aset Informasi yang Anda Terima

Pertama-tama, Anda perlu mengubah cara pandang. Output dari audit bukanlah sekadar tumpukan kertas untuk syarat administrasi. Sebaliknya, Anda akan menerima sebuah aset informasi yang sangat berharga. Aset ini berisi potret akurat mengenai kondisi, kesehatan, dan tingkat kepatuhan properti Anda terhadap standar yang berlaku.

Output #1: Gambar As-Built

Ini adalah output pertama dan menjadi fondasi bagi semua analisis selanjutnya.

Apa Itu Gambar As-Built?

Gambar As-Built adalah set gambar teknis yang merepresentasikan kondisi riil atau terbangun dari properti Anda saat ini. Berbeda dengan gambar IMB/PBG yang merupakan gambar rencana, As-Built Drawing adalah potret “apa adanya” di lapangan, termasuk jika ada perubahan atau deviasi selama masa konstruksi atau renovasi.

Mengapa Dokumen Ini Sangat Penting?

  • Sebagai Dasar Analisis: Insinyur struktur dan arsitek menggunakan gambar ini sebagai dasar yang akurat untuk melakukan semua perhitungan dan analisis kelaikan.
  • Sebagai Dokumen Wajib: Pemerintah melalui sistem SIMBG mewajibkan Anda melampirkan As-Built Drawing sebagai bagian dari permohonan SLF.
  • Sebagai “Buku Manual” Properti: Di masa depan, gambar ini akan menjadi panduan yang tak ternilai saat Anda berencana melakukan renovasi, perbaikan, atau pemeliharaan.

Output #2: Laporan Kajian Teknis

Inilah output yang paling substantif dan menjadi jantung dari seluruh proses audit.

 Struktur dan Isi Laporan Kajian Teknis

Laporan ini adalah dokumen komprehensif yang disusun dan disahkan oleh Pengkaji Teknis bersertifikat. Laporan ini merangkum semua temuan dan analisis dari audit lapangan. Isinya meliputi:

  • Kajian Arsitektur: Analisis kepatuhan tata letak, sirkulasi ruang, dan pemenuhan syarat aksesibilitas.
  • Kajian Struktur: Evaluasi kekuatan dan kestabilan struktur (pondasi, kolom, balok), kondisi material, dan analisis kepatuhan terhadap SNI Gempa terbaru.
  • Kajian MEP: Hasil pengujian fungsional dan keamanan sistem Mekanikal, Elektrikal, dan Plambing (termasuk panel listrik, HVAC, dan sanitasi).
  • Kajian Proteksi Kebakaran: Laporan hasil pengujian sistem alarm, hidran, dan sprinkler.

Fungsi Laporan: Dari Diagnosis Hingga Bukti Hukum

Laporan Kajian Teknis memiliki beberapa fungsi. Pertama, ia berfungsi sebagai “hasil medical check-up” yang mendiagnosis “kesehatan” bangunan Anda. Kedua, ia menjadi dasar untuk rekomendasi perbaikan. Terakhir, ia adalah bukti hukum yang Anda ajukan kepada pemerintah untuk membuktikan bahwa properti Anda laik fungsi.

Baca juga : Audit Struktur Bangunan: Wajib Dilakukan atau Tidak Perlu?

Output #3: Rekomendasi Perbaikan

Konsultan profesional tidak hanya menemukan masalah, mereka juga memberikan solusi.

Bukan Sekadar Daftar Masalah

Output ini bukanlah sekadar daftar “dosa” bangunan Anda. Sebaliknya, ini adalah sebuah peta jalan yang terstruktur dan dapat ditindaklanjuti. Rekomendasi yang baik akan menyertakan prioritas perbaikan (mana yang kritis, mana yang minor).

Contoh Rekomendasi Teknis

Rekomendasi yang Anda terima akan sangat spesifik. Contohnya:

  • Temuan: “Hasil uji hammer test pada kolom K-1 menunjukkan estimasi mutu beton di bawah standar desain.”
  • Rekomendasi: “Lakukan perkuatan struktur pada kolom K-1 dengan metode concrete jacketing sesuai detail perhitungan terlampir.” (Untuk metode ini, baca artikel kami Apa Itu Teknik Retrofitting Bangunan?)

FAQ – Pertanyaan Umum Seputar Output Audit

  • Apakah saya akan langsung mendapatkan SLF setelah laporan terbit?Tidak. Laporan Kajian Teknis adalah syarat untuk mengajukan SLF. Setelah itu, Anda masih harus melalui proses verifikasi oleh pemerintah.
  • Siapa yang memiliki dokumen-dokumen ini?Anda sebagai pemilik properti. Dokumen-dokumen ini adalah aset berharga milik Anda.
  • Di mana saya bisa melihat format laporan resmi?Format laporan yang baik akan selalu mengacu pada lampiran PP No. 16 Tahun 2021. Anda dapat mengakses regulasi ini di situs resmi pemerintah seperti JDIH.

Info lainnya : Butuh Konsultan Audit Struktur? Ini Cara Memilih yang Tepat

Pada akhirnya, kini Anda memahami bahwa output yang dihasilkan dari proses audit bangunan jauh lebih berharga daripada sekadar syarat administrasi. Anda menerima Gambar As-Built sebagai buku manual properti, Laporan Kajian Teknis sebagai diagnosis kesehatan yang komprehensif, dan Rekomendasi Perbaikan sebagai resep menuju kepatuhan dan keamanan. Semua ini adalah aset informasi yang krusial untuk mengelola, melindungi, dan meningkatkan nilai investasi properti Anda.

Apakah Anda siap untuk mendapatkan potret kesehatan yang akurat dan komprehensif untuk properti Anda? Jika Anda membutuhkan tim ahli untuk menghasilkan semua dokumen teknis di atas dengan standar profesional tertinggi, kami siap membantu. Hubungi Kaizen Konsultan untuk memulai proses audit bangunan Anda hari ini.

KONSULTASI GRATIS DENGAN KAIZEN KONSULTAN SEKARANG!

Whatsapp Instagram Linkedln Tiktok