Fakta Lapangan: Banyak DED Ditolak Karena Ini!
DED (Detail Engineering Design) adalah jantung teknis dari sebuah proyek konstruksi.Faktanya, banyak pihak di lapangan—mulai dari regulator, pengawas proyek, hingga pemilik proyek sendiri—menolak DED karena tidak sesuai standar atau kondisi aktual. Penolakan ini tidak hanya membuat waktu terbuang, tapi juga bisa menguras anggaran hingga ratusan juta rupiah.
Fakta lapangan menunjukkan bahwa penyebab utama penolakan DED bukan sekadar teknis, tetapi juga proses dan mindset yang salah sejak awal. Artikel ini mengungkap alasan-alasan mengapa banyak DED ditolak, menjelaskan dampaknya terhadap proyek, dan menunjukkan bagaimana Kaizen Konsultan membantu Anda menghindari jebakan tersebut melalui penyusunan DED yang profesional dan terverifikasi.
Inilah Alasan Banyak DED Gagal Diverifikasi!
1. Tim yang menyusun DED secara asal dan tanpa validasi lapangan hanya menunda masalah bukan mencegahnya.
Banyak DED ditolak karena tim perencana mengabaikan survei lapangan sebagai dasar penyusunan desain. Tim perencana sering hanya mengandalkan gambar tapak atau referensi Google Maps tanpa turun langsung ke lokasi. Akibatnya:
-
Desain tidak cocok dengan kontur tanah
-
Akses kendaraan tidak diperhitungkan
-
Drainase tidak sesuai kondisi eksisting
Ini membuat desain mustahil dilaksanakan dan pasti akan ditolak oleh pengawas teknis maupun regulator.
2. Tidak Mengikuti Standar Nasional dan Peraturan Daerah
Banyak DED yang tidak mengacu pada SNI (Standar Nasional Indonesia), peraturan zonasi, atau ketentuan teknis lainnya. Padahal, regulasi seperti Koefisien Dasar Bangunan (KDB), KLB, GSB, hingga Ketinggian Maksimum sudah menjadi syarat mutlak.
Jika tim penyusun DED mengabaikan aturan teknis yang berlaku, tim verifikasi IMB atau SLF akan langsung menolaknya.
3. Tidak Ada Koordinasi Antar-Disiplin
DED bukan hanya gambar arsitektur yang indah, tetapi harus mengintegrasikan:
-
Struktur bangunan
-
Sistem MEP (Mechanical, Electrical, Plumbing)
-
Sistem utilitas dan darurat
-
Aksesibilitas dan keselamatan
Jika setiap tim bekerja sendiri-sendiri, DED akan menimbulkan konflik—misalnya jalur ducting menabrak balok, atau tangga darurat tidak memenuhi lebar minimum. Tim teknis pasti akan mengembalikan hasil seperti ini untuk direvisi total.
Dampak Penolakan DED: Lebih Mahal dari yang Anda Kira
1. Revisi Berulang-ulang = Biaya Tambahan
Setiap revisi memerlukan waktu, biaya konsultan, serta mengulang komunikasi antar pihak. Jika revisi menyangkut struktur utama, dampaknya bisa menjalar hingga pengadaan material dan kontrak pelaksanaan.
2. Keterlambatan Proyek = Kerugian Ekonomi
Penolakan DED membuat tahapan selanjutnya terhenti, seperti:
-
Pengajuan izin (IMB, SLF, dan lainnya)
-
Pelelangan kontraktor
-
Pembelian material
-
Pelaksanaan lapangan
Proyek yang molor berbulan-bulan bisa menyebabkan investor mundur atau biaya operasional meningkat drastis.
3. Merusak Citra Profesional
Penolakan DED secara berulang membuat kontraktor, arsitek, atau pemilik proyek tampak tidak siap dan kurang kompeten dalam perencanaan. Ini bisa menurunkan kepercayaan dari mitra kerja, regulator, dan bahkan pemilik modal.
Susun DED Anda dengan Benar agar Lolos Verifikasi, Bukan Kembali Direvisi!
1. Lakukan Survei Lapangan Terpadu
Jangan hanya kirim teknisi untuk foto lokasi. Lakukan survei topografi, studi tapak, pemetaan batas tanah, dan dokumentasi sistem eksisting (jika renovasi). Ini jadi fondasi akurat dalam menyusun gambar dan perhitungan DED.
2. Libatkan Semua Disiplin Sejak Awal
Jangan tunggu arsitektur selesai baru menghubungi struktur dan MEP. Mulai dengan perencanaan paralel agar semua sistem bisa saling menyesuaikan sejak awal. Langkah ini membantu tim menghindari konflik teknis saat menggabungkan seluruh gambar desain.
3. Pahami dan Terapkan Standar Teknis yang Berlaku
Gunakan acuan terkini baik dari Kementerian PUPR, SNI, Perda Bangunan Gedung, hingga Pedoman Teknis dari instansi perizinan. Sertakan juga data pendukung dalam laporan DED, seperti:
-
Laporan struktur dan perhitungan
-
Spesifikasi material
-
Daftar gambar lengkap
-
Rencana keselamatan kerja
Tim yang menyusun DED sesuai format dan isi standar akan mempercepat proses persetujuan perizinan dan mempermudah pelaksanaan di lapangan.
Kaizen Konsultan Pastikan DED Anda Siap Diverifikasi, Bukan Kembali Direvisi!
Kaizen Konsultan hadir untuk menjawab kebutuhan Anda dalam penyusunan DED yang profesional dan lengkap langsung siap digunakan untuk pengajuan izin, pelaksanaan konstruksi, dan verifikasi oleh instansi terkait.
-
Proyek pembangunan baru
-
Renovasi atau revitalisasi bangunan
-
Pengurusan IMB, SLF, dan izin lingkungan
Kenapa Harus Kaizen Konsultan?
-
Tim lengkap & terkoordinasi: arsitek, sipil, MEP, legal teknis
-
Berbasis survei lapangan: tidak hanya asumsi di atas kertas
-
Taat standar & regulasi: sesuai SNI, Perda, dan pedoman izin lokal
-
Pendampingan izin: hingga DED lolos verifikasi dinas dan instansi terkait
Kami tidak hanya membuat gambar, tapi menyusun strategi teknis agar proyek Anda lolos semua tahapan dengan efisien dan hemat biaya.
Cegah Penolakan DED Sejak Awal Hubungi Kaizen Konsultan Sekarang
Tim penyusun DED sering gagal melewati verifikasi karena melakukan kesalahan sepele yang berdampak fatal. Pastikan proyek Anda tidak ikut masuk daftar kegagalan! Mulai dari survei yang benar, koordinasi disiplin yang rapi, hingga dokumen teknis yang solid semua bisa Anda dapatkan bersama Kaizen Konsultan.
Selengkapnya: Sketsa atau Strategi? Saatnya Ubah Cara Pandang Soal DED
KONSULTASI GRATIS DENGAN KAIZEN KONSULTAN SEKARANG!